Pendakian Gunung Butak - 2868m dpl

Puncak Gunung Butak 2868m dpl

         Kali ini saya ingin berbagi cerita saya saat pendakian gunung butak. Pendakian saya lakukan tanggal 20 - 21 September 2014. Saya mendaki dengan teman saya Ilham Prahardani. Saat hendak berangkat ada 2 orang, tepatnya mahasiswa UM. Ternyata mereka ingin bergabung dengan saya untuk mendaki, sebelumnya mereka telah berkomunikasi dengan Ilham. Perjalanan dimulai pukul 06.30 dari depan SMK Telkom Malang menuju basecamp di panderman, Batu, Malang, Jatim, Indonesia. Pukul 07.45 kami tiba di pos pendaftaran untuk ijin dan menitipkan motor. Biayanya sangat murah yaitu Rp.3.000,- tiap orang dan Rp.5.000,- tiap motor. Pukul 08.00 pendakian pun kami mulai, diawali dengan do'a bersama langkah demi langkah kami beranjak meninggalkan pos.
         Setelah berjalan cukup lama, kami bertemu dengan jalur yang bercabang, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil jalur kiri. Satu jam lebih kami berjalan dengan medan yang cukup menanjak. Kemudian kami bertemu dengan warga sekitar yang sedang mencari rumput, beliau bertanya kepada kami,

bapak : " Mau kemana mas ? ", sapa bapak
saya   : " Mau ke Gunung Butak pak, cemoro kandang ", jawab saya
bapak : " lho kog lewat sini, seharusnya mas tadi ambil jalur kanan dan tembus di jalan itu", sahut                      bapak sambil menunjuk jalan dibawah yang ladang yang sangat terjal.
saya   : " Oalah, lewat sana ya pak, klo lewat sini terus kemana pak ? "
bapak : " kalo mas lanjut lewat sini, ini jalur ke panderman mas "
saya   : " Oke, Terima kasih banyak pak informasinya "
bapak : " Oh iya mas, nanti di sana ambil jalur kanan saja "

         Akhirnya, saya dan teman - teman memutuskan memotong jalur menuruni ladang yang terjal. Karena jika kembali akan memakan waktu cukup lama. Oke Let's do it. Perlahan kami menuruni ladang itu dan Allhamdulillah kami tiba dibawah dengan selamat. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Waktu menunjukkan pukul 10.00, kami tiba di pos 3. Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak dan kembali melanjutkan perjalanan. Setelah berjalan cukup lama, sekitar jam 11 kami dihadapkan dengan jalan bercabang lagi. Kali ini tidak hanya ada dua jalur, namun 3 jalur, ke kiri, lurus dan ke kanan. Menurut bapak tadi, kami disuruh ambil jalur kanan, akhirnya kami mengambil jalur kanan. Kali ini jalurnya landai dan lebar, ada bekas ranting yang baru dirapikan. Namun jalan semakin sempit, tidak hanya sempit, jalur yang kami lewati juga mudah longsor. Ilham beberapa kali nyaris terperosok ke jurang disamping kami, maklum badan dia yang paling besar diantara kami.
         Jalan semakin tidak jelas, akhirnya kami memutuskan kembali ke perempatan tadi. Sesampai di perempatan kami beristirahat sejenak dibawah pohon mengghindari teriknya panas matahari. Ilham tiba - tiba berdiri dan bilang kepada kami bahwa dia mau turun ke basecamp dengan alasan jalur pendakian ini tidak jelas. Ilham pun turun, dan saya hanya bisa terdiam dan melihat Ilham turun. Yang ada dipikiran saya waktu itu hanya dua, ikut turun dan lanjut naik. Akhir nya saya memutuskan untuk naik dengan teman - teman yang lain. Kami berjalan cukup lama, kali ini medan semakin menanjak tanpa ampun, waktu menunjukkan pukul 14.00. Kami mencari tempat yang datar dan memutuskan untuk beristirahat disini, dibawah ranting - ranting yang menajalar menutupi jalan, kami tiduran dirumput - rumput yang bertebaran yang menyangga tubuh kami. Kicauan burung kerap menghiasi keindahan alam ini, Terima kasih ya Allah atas rahmat mu ini. Saya keluarkan headset saya dan saya putar playlist di handphone saya, lagu Rahasia hati karya Nidji yang pertama kali saya dengarkan, maklum top playlist. Saya pun tertidur lumayan lama, sekitar 30 menit lebih. Nyaman rasanya, setelah beristirahat cukup lama, kami melanjutkan perjalanan.
         Hari semakin sore, kami belum juga sampai di savana sendang, dimana sumber air terdapat di savana ini. waktu menunjukkan pukul 17.00, hari semakin gelap, udara bertambah dingin, kami belum juga sampai. Kecewa bercampur gelisah memenuhi pikiran saya. Persediaan air kami tinggal sedikit, tidak cukup untuk kami bertiga jika kami camp disini. Bagaimanapun, kita harus sampai di savana. Pandangan saya kerap teralihkan oleh indahnya awan yang posisinya sudah lebih rendah daripada saya, warna awan yang jingga menggulung bagaikan lautan kapas yang besar. Perlahan, matahari mulai turun, dan malam pun tiba. Kami terus menyusuri jalan yang cukup menanjak. Sebuah padang savana terlihat dibalik pepohonan, ternyata itu adalah savana sendang. Lega saya melihat savana, kami bergegas mengambil air dan mendirikan tenda.
         Kami memasak air dan membuat makan malam, saat saya keluar tenda, saya di hadapkan dengan keindahan alam di malam hari. Bulan yang bersinar terang membuat savana ini seolah - olah tersinari oleh lampu kota. Bintang - bintang bertebaran di langit yang tak terhitung jumlahnya, Subhanallah. Seperti biasa, di malam hari pertama, saya selalu tidur duluan. Alarm berdering nyaring, waktu menunjukkan pukul 04.30, kami bangun untuk melihat sunrise dari puncak butak, Summit Attack kami mulai. Kali ini jalan sangat menanjak, nyaris tegak. Kami beberapa kali berhenti untuk mengambil nafas. pukul 05.45 kami tiba di puncak butak dan matahari mulai muncul ke permukaan. Puncak Mahameru, mulai terlihat jelas tersinari cahaya matahari. Sungguh sangat indah pemandangan dari puncak gunung butak. Kami mulai mengeluarkan jurus kami, jurus narsis, kami puas - puas kan foto - foto di puncak,



pemandangan sebelah selatan
pemandangan sebelah utara ( Gunung Arjuno, welirang )
oleh - oleh buat dhita teman satu tim saya, maklum dia baru ulang tahun.

Pukul 07.30 kami memutuskan untuk turun ke tenda kami. Sesampai dibawah kami membuat sarapan dan packing, kami turun pukul 09.00 dan tiba di basecamp/pos pukul 14.00. Perjalanan kali ini bagi saya sangat mengesankan, banyak kejadian tidak terduga yang akan terjadi, saya sangat bersyukur bisa sampai di puncak dan pulang dengan selamat. Rencananya saya tahun baru akan kesana lagi dengan sahabat saya, Let's do it.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kecerdasan Buatan Pada Mobil Otonom

Interactive Projection

Our First Game - GNOW